Desa Karang Tumaritis

Sejarah Desa Karangtumaritis

Pada awal mulanya Desa Karangtumaritis adalah hutan. Dibuka pada tahun 1933, kemudian ditempati penduduk dan menjadi desa pada tahun 1935. penduduknya sebagian besar penduduk dari Cirebon Barat yang merupakan transmigrasi lokal dari pemerintah daerah. Menurut sesepuh warga Desa Karangtumaritis pada waktu itu, setiap desa sudah selayaknya diberi nama berdasarkan usulan/musyawarah yang dipimpin oleh pemerintah saat itu.

Rencananya pada waktu itu, Bapak Asisten Haurgeulis (Camat) akan mengadakan penamaan desa dan nama yang diberikan rencananya “Desa Kertamulya” namun tiba-tiba datanglah seorang petani bertubuh pendek, berpakaian seba hitam, bertopi terbuat dari bambu dengan pakaian yang compang-camping yang mengaku berasal dari Blok Pring Gading (sekarang menjadi Blok 9 Jalatunda) ke kantor Bapak Asisten yang saat ini merupakan Kecamatan Haurgeulis. Dia mengusulkan kepada Bapak Asisten Haurgeulis bahwa besok pagi “jangan sekali-sekali diberi nama Desa Kertamulya”, melainkan diberi nama “Desa Karangtumaritis” saja. Asisten tersebut bernama Moh. Zen yang bersal dari Banten.

Kemudian usul itu diterima oleh Bapak asisten dengan dihadiri oleh Residen dari Cirebon (bangsa Belanda) tersebut bernama Vander Flas atau lebih dikenal dengan sebutan Bapak Jenggot. Secara spontan jualah orang tadi permisi pulang ke tempatnya dengan penuh rasa hormat karena usulannya diterima oleh Bapak Asisten. Namun setelah beberapa langkah keluar dari kantor Bapak Asisten, hilanglah seketika orang tersebut dari pandangan Bapak Asisten. Denagan sangat terkejut Bapak Asisten menggeleng-gelengkan kepalanya karena ada suatu keanehan dengan hilangnya tamu tersebut dari pandangan matanya.

Dengan gegap gempitanya Bapak Asisten tadi bersama Residen mengumpulkan masyarakat untuk menghadiri pengumuman penamaan desa tadi. Konon katanya tempatnya di Blok 1 di bawah pohon asam yang sangat besar. Maka seluruh masyarakat berduyun-duyun menghadiri pengumuman penamaan desa tadi. Dan pada saat itu, Bapak Asisten yang mendampingi Bapak Jenggot dan juga pemerintah desa mempersilahkan Bapak Jenggot untuk mengumumkannya. Tapi sebelumnya Bapak Asisten terlebih dahulu menanyakan kepada seluruh masyarakat tentang orang yang kemarin mengusulkan memberi nama “Desa Karangtumaritis”  yang mengaku dari Blok Pring Gading itu, tetapi orang yang mengusulkan memberi nama “Desa Karangtumaritis” itu tidak ditemukan.

Kemudian dengan suara lantang Bapak Asisten mengumumkan kepada masyarakat “Apakah setuju desa ini diberi nama Desa Karangtumaritis?”. Maka dengan suara yang gemuruh dan bersorak-sorai seluruh masyarakat menyetujuinya. Sehingga desa ini diberi nama “Desa Karangtumaritis”. Dan desa ini pertama kali dijabat oleh seorang PJS (Pejabat sementara) yang bernama Jatmika.

Dengan waktu yang tidak terlalu lama desa ini mengadakan pemilihan kepala desa yang pertama kalinya. Kemudian terpilih seorang kuwu pertama di desa ini yang bernama  Sukeni. Setelah Sukeni berhenti dari jabatannya menjadi kuwu, desa ini mengadakan pemilihan kepala desa kembali. Terpililah Aryana yaitu kuwu kedua pada waktu itu. Dengan selang waktu beberapa lama kemudian  digantikan  dengan kuwu yang ketiga, keempat hingga sampai kuwu kedua belas (kuwu sekarang) yaitu kuwu ketiga oleh Narsima, keempat oleh Karta, kelima oleh Miska, keenam oleh S. Kalija, ketujuh oleh Sali, kedelapan oleh H. Emor Achmad seorang tentara dari Karawang Jawa Barat, kesembilan oleh Sudarno yaitu pada tahun 1978. Pada tahun 1980 masih masa pemerintahan Sudarno desa ini dimekarkan/dibagi menjadi dua desa yaitu Desa Karangtumaritis dengan Desa Wanakaya, dan pejabatnya adalah Mawi S. Pada periode 1988-1977 Sudarno terpilih kembali menjadi kuwu kesepuluh, kemudian digantikan oleh kuwu kesebelas yaitu Aly Anshory pada  periode 1997-2008 dan digantikan kembali oleh kuwu kedua belas yaitu oleh Suwarno pensiunan dari TNI pada periode 2008-2014. Setelah habis masa jabatan Kuwu Suwarno telah diadakan pemilihan Kuwu langsung oleh masyarakat Desa Karangtumaritis yang diikuti oleh lima orang Calon Kuwu pada Bulan Desember 2014 dan dimenangkan oleh Sudira Husada sebagai calon terpilih untuk periode tahun 2015-2021. Berdasarkan lokasi pemukiman penduduk sekarang desa ini terbagi menjadi empat wilayah yang terpisah yaitu wilayah Karangtumaritis, Karangsambung, Rawasapi/Girimulya dan Sindangjaya.

Daftar NAMA-NAMA KUWU DESA KARANGTUMARITIS 

1. Kuwu PJS : Jatmika

Masa jabatan         : 2 Tahun (1935 – 1937)

2. Kuwu ke I            : Sukeni

Masa Jabatan         : 3 Tahun (1938-1944)

3. Kuwu ke II : Narsima

Masa Jabatan         : 3 Tahun (1944-1947)

4. Kuwu ke III : Aryana

Masa Jabatan         : 3 Tahun (1947-1951)

5. Kuwu ke IV : Karta

Masa Jabatan         : 2 Tahun (1951-1953)

6. Kuwu ke V : Miska

Masa Jabatan         : 5 Tahun (1953-1958)

7. Kuwu ke VI : S. Kalija

Masa Jabatan         : 3 Tahun (1958-1961)

8. Kuwu keVII : Sali

Masa Jabatan         : 3 Tahun (1961-1964)

9. Kuwu ke VIII : H. Emor Achmad

Masa Jabatan 15 Tahun (1964-1979)

10. Kuwu ke IX & X : Sudarno

Masa Jabatan 19 Tahun (1979-1998)

11. Kuwu ke XI : Aly Anshory

Masa Jabatan   : 10 Tahun (1998-2008)

12. Kuwu ke XII : Suwarno

Masa Jabatan   : 6 Tahun (2008-2014)

13. Kuwu ke XIII : Sudira Husada

Masa Jabatan   : 6 Tahun (2015-2021)

Identitas Desa

Gambaran geografis Desa Karangtumaritis

Letak geografis Desa Karangtumaritis terletak diantara batas-batas sebagai berikut

• Sebalah utara berbatasan dengan Bugistua

• Sebelah timur berbatasan dengan Desa Wanakaya
• Sebelah selatan berbatasan dengan sungai Cipunagara/wilayah Subang
• Sebelah barat berbatasan dengan sungai Cipunagara/wilayah Subang

Dengan luas wilayah 962 hektar dan berpenduduk 13.088 jiwa.

PERTANAHAN:

Status :

– Tanah Kas Desa        :

1. Tanah Bengkok :  33     Ha
2. Tanah Titisara :  25,125          Ha
3. Tanah Pangonan :  –                    Ha
4. Tanah Desa :  0.545            Ha

Peruntukan :

         Pemilik Lahan Pertanian.

Gambaran Kependudukan Desa Karangtumaritis

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kepala Keluarga 3.394 Kepala Keluarga (KK)
4. Jumlah penduduk berdasarkan Registrasi penduduk(lahir, mati,datang,pindah)

 Jumlah Penduduk Menurut :

Jumlah Penduduk Menurut Agama dan Kepercayaan :

Jumlah Penduduk Menurut Usia :

Jumlah Penduduk Partisipasi Tingkat Pendidikan :

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian :

Kelembagaan dan Kelengkapan.

Sebagaimana kita ketahui, bahwa suatu kegiatan yang dilaksanakan akan dapat berhasil dengan baik untuk suatu tujuan apabila didukung oleh suatu organisasi yang kuat dalam menunjang kegiatan tersebut.

Dalam kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang susunan organisasinya diatur dalam Perda Indramayu No 8 tahun 2006 tentang Pemerintahan Desa. Perlu disiapkan dengan sebaik-baiknya dan secermat mungkin agar sasaran dan tujuan yang dicapai oleh organisasi pemerintah Desa Karangtumaritis dapat berhasil dengan baik.

Keberhasilan suatu kegiatan dalam organisasi tidak hanya ditentukan oleh suatu susunan organisasi yang lengkap, tetapi yang paling penting adalah tenaga-tenaga atau personil yang menduduki susunan organisasi tersebut sebagai mitra kerja antara yang satu dengan yang lainnya dapat atau tidak dapatnya berpungsi sesuai kedudukan dan tugas masing-masing.

Aparatur Pemerintah Desa

Jumlah  Pegawai  dilingkungan Pemerintah Desa Karangtumaritis Tahun 2015, Sebanyak  1  Orang  Kuwu,  1 Orang  Sekretaris  Desa, 4  Orang  Kaur,  1  Orang TU, 1 Orang Bendahara , 5 Orang Kasun/ Bekel, 1  Orang  Kemit.  Untuk  jelasnya  dapat  dilihat  dari  table dibawah ini.

Jumlah Aparatur Pemerintah dan Anggota Kelembagaan Di Desa Karangtumaritis Tahun 2015

.Daftar Nama Pamong Desa Karangtumaritis :

Struktur Organisasi Tata Kerja Desa Karangtumaritis

 STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN :

K U W U

SUDIRA HUSADA

BPD

DARMIN,S.Pd

SEKRETARIS DESA

SYARIFUDIN HIDAYAT

KAUR.KEU

HERMANTO

KAUR TU

HERU.S

KAUR.RENCANA

DARTA

KASI PEMERINTAHAN

MASEH

KASI KESEJAHTERAAN

MAKSUDIN

KASI PELAYANAN

SUDIN

BEKEL I

SURYANTO

BEKEL II

SUKIJA

BEKEL III

SUHERMAN

BEKEL IV

BUANG.E

BEKEL V

ATMAJA

Struktur Badan Permusyawaratan Desa ( BPD )

Struktur Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ( LPM )

Struktur Organisasi Pemuda Karangtaruna “IKATAN BINA REMAJA”

 Pelindung                     : SUDIRA HUSADA (Kuwu Karangtumaritis)

Ketua                            : Ust. ROTANA

Wakil Ketua                  : MU’IN

Sekretaris                      : ALEX ROKHMAT

Bendahara                     : CALI

Seksi-seksi                     :

1. Seksi Humas             : MUKADI
2. Seksi Olah Raga  : SUTANI
3. Seksi Kesenian             : SUKIJA
4. Seksi Keagamaan : BOY MISKARI

Anggota                                  : DARTA, BUDI

Mata Pencaharian

Sebagian besar masyarakat Desa Karangtumaritis, mata pencahariannya dari sektor pertanian. Diantaranya sebagian besar menanam padi dan sebagian lagi menanam palawija diataranya timun, kacang, terong, cabe, ubi, singkong dan sebagainya. Ditambah dengan buah-buahan khususnya buah mangga. Disamping itu sebagian kecil dari petani ada juga yang memelihara akan dan menjualnya untuk biaya kehidupan sehari-hari. Dari mata pencaharian tersebut diatas sangat menentukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Keadaan Sosial Masyarakat Desa Karangtumaritis Pada Masa Sekarang

Dilihat dari segi agama masyarakat Desa Karangtumaritis pada umumnya beragama islam, Buktinya di Desa Karangtumaritis banyak terdapat musolah-musolah dan masjid.

Dilihat dari segi bahasa Desa Karang tumaritis pada umumnya menggunakan bahasa jawa. Hal ini dipengaruhi karena warga Desa Karangtumaritis merupakan penduduk transmigrasi dari Cirebon Barat. Tetapi terdapat juga wilayah yang penduduknya menggunakan bahasa sunda yaitu seperti di Salam Darma dan Karangsambung yang wilayahnya dekat dengan perbatasan wilayah Kecamatan Cipunagara dan Kecamatan Compreng Kabupaten Subang.

Dilihat dari mata pencaharian masyarakat Desa Karangtumaritis pada umumnya bertani/bercocok tanam dan juga pedagang. Disamping itu sebagian lagi membuka Usaha Pengrajin Kayu (Membuat Kusen-kusen,Pintu, Meubel dll)  yang banyak membuka usahanya di luar kota seperti kota-kota di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan kota-kota lainnya yang ada di Indonesia.